Obat
1. Jenis-jenis Obat untuk Diabetes Melitus
Jika seseorang sudah didiagnosis diabetes melitus oleh dokter, maka terapi yang dianjurkan adalah terapi kombinasi yaitu menggabungkan pola hidup sehat seperti pengaturan makan dan latihan jasmani serta pemberian terapi farmakologis. Terapi farmakologis atau pemberian obat sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu obat minum (obat oral) atau obat yang diberikan dengan suntikan. Pemilihan jenis obat, dosis dan cara pemakaian obat harus dikonsultasikan dengan dokter yang menangani. Penyesuaian dosis atau jenis obat sangat bisa terjadi sehingga perhatikan efek samping, monitor gula darah setelah pemberian obat dan lakukan kontrol rutin ke dokter untuk memastikan kadar gula darah terkendali.
- Obat Diabetes Oral
Berdasarkan dengan cara kerjanya, obat anti diabetes oral dibagi menjadi beberapa golongan yaitu:
Pemacu Sekresi Insulin (Insulin Secretagogue) Cara kerja: meningkatkan pengeluaran hormon insulin oleh pankreas. Contoh obat: Peningkat Sensitivitas Terhadap Insulin (Insulin Sensitisizers) Cara kerja: Memperbaiki fungsi pengambilan gula darah pada jaringan sehingga kadar gula pada darah menurun. Contoh obat: Penghambat Alfa Glukosidase Cara kerja: Menghambat kerja enzim alfa glukosidase sehingga menghambat penyerapan gula dalam usus. Contoh Obat: Penghambat enzim Dipeptidil Peptidae-4 Cara kerja: Meningkatkan respons insulin, memperbaiki toleransi glukosa dan mengurangi sekresi glukagon (hormon yang meningkatkan kadar gula dalam darah) Contoh Obat Penghambat enzim Sodium Glucose co-Transporter 2 Cara kerja: Menghambat penyerapan ulang glukosa pada ginjal dan meningkatkan pengeluaran glukosa melalui urin Contoh Obat - Obat Diabetes Suntik/Insulin
Penggunaan insulin harus berdasarkan rekomendasi dari dokter karena tidak semua kondisi Diabetes Melitus harus menggunakan terapi insulin. Biasanya pemberian insulin menjadi pilihan jika ada kontraindikasi menggunakan obat oral atau jika sudah diterapi dengan obat oral tetapi tidak menunjukkan perbaikan. Insulin sendiri adalah hormon yang dihasilkan oleh organ pankreas dan berfungsi untuk membantu tubuh menyerap gula darah agar dapat menjadi energi untuk sel-sel dalam tubuh, sehingga pemberian insulin buatan diharapkan dapat menggantikan fungsi hormon insulin alami yang ada dalam tubuh.
Contoh insulin kerja cepat (rapid-acting insulin)
Sumber: Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021 (PERKENI)
2. Cara Menggunakan Insulin
Jika Anda sudah terindikasi oleh dokter untuk mendapatkan insulin untuk terapi diabetes maka berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
- Insulin Suntik
Insulin jenis suntikan bekerja dengan menyuntikkan pena insulin ke lapisan kulit subkutan yaitu lapisan lemak yang ada di bawah kulit. Area perut adalah area tubuh yang paling direkomedasikan untuk penyuntikan insulin, karena penyerapan paling cepat terjadi di area ini. Adapun area tubuh lain yang bisa menjadi alternatif adalah lengan atas bagian luar, paha bagian luar dan bokong bagian atas. Berikut adalah ilustrasi titik penyuntikan insulin:
Untuk video tutorial menggunakan pena insulin dapat menonton video berikut:
- Pompa Insulin
Pompa insulin adalah alat salah satu metode penggunaan insulin dimana sebuah alat kecil yang dipasang di tubuh yang secara otomatis akan memasukkan insulin basal (insulin yang dikeluarkan terus menerus selama 24 jam) dan insulin post prandial atau insulin kerja cepat yang normalnya keluar setelah waktu makan untuk menurunkan kadar gula darah yang meningkat cepat. Secara sederhana, pompa insulin bekerja dengan meniru kerja pankreas dan pengguna bisa menyesuaikan tingkat dosis insulin tergantung dengan pola dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Sumber:
https://www.healthhub.sg/programmes/193/diabetes-hub/insulin-treatment